Belajar Untuk Tidak Menghargai Orang
Aku heran kenapa semua terasa baik-baik saja ketika aku sendiri. Diam, mendengarkan musik, belajar, dan berfikir. Adanya orang lain membuatku terusik. Sebagian besar orang yang datang, pasti ada aja masalahnya. Mereka akan membuatku sakit hati atau membuang-buang waktu, atau bahkan memintaku untuk menanggung masalahnya. Dan ya, semua masalah yang aku hadapi kebanyakan bukan karena aku yang melakukan kesalahan itu. Kebanyakan justru berasal dari orang lain yang mana aku jadi merasa bersalah terus. Itu semua karena aku terlalu menghargai mereka, selalu mencoba membuat mereka bahagia dan senang, yang mana mereka pun sebenarnya gak pernah berfikir untuk membuatku merasa begitu.
Disaat aku melihat orang-orang bisa berkembang karena pendekatan dan relasi orang-orang sekitar, aku malah merasa aku bisa berkembang hanya ketika aku keluar dari zona orang-orang sekitarku. Aku bisa mendapat pekerjaan yang layak dengan gaji relatif besar di usia belasan tahun, keliling indonesia, punya motor 150cc sendiri, beli hp sendiri, menang lomba, (soon) dalam waktu dekat akan punya rumah entah sewa/kontrak, mendapat lingkungan yang nyaman untuk belajar, mendapat banyak hal soal pelajaran hidup, dan segala pencapaian lain, itu semua karena usahaku sendiri, tanpa bantuan orang lain. Walaupun tidak ada rasa bangga dan rasa terinspirasi oleh kerabat, semakin lama aku semakin terbiasa dan semakin gak peduli sama apa pandangan mereka.
---
Orang-orang yang membuatku berada dalam kesedihan itu adalah sebagian besar. Masih ada juga orang-orang yang baik kepadaku. Masih ada orang-orang yang membuatku terinspirasi. Orang-orang seperti merekalah yang harus aku keep di hidupku. Merekalah yang seharusnya aku hargai. Bukan semua orang.
Teruntuk diriku. Ketika kamu akan mengenal orang baru nantinya, dan juga mengingat orang-orang yang kamu tahu mereka menghambatmu, membuat hatimu sakit, berhentilah menghargai mereka.